For once I can touch what my heart used to dream of Long before I knew Someone warm like you Would make my dreams come true 2 November 2009 Di kantor yang lama ada annual HR meeting di Hotel Dharmawangsa. Waktu itu takjub pisan dong ya lihat area ballroomnya yang nyambung dengan sebuah area semi […]
Tag: semesta

Di dunia jaringan yang luas (maksudnya world wide web) bertebaran teramat banyak inspirasi pernikahan. Di negeri sendiri tampaknya belum sah jadi penganten rempong kalau belum pernah buka weddingku. Saya sendiri lebih suka buka thread Wedding Bells di femaledaily, karena sepertinya lebih organized dan nggak seramai di weddingku. There is such a thing as information overload, […]
Nirmana Mega

Sekitar maret-april 2010 lalu, langit senja sedang di puncak keindahannya. Sebagai budak korporasi, tentunya saya terpaksa puas menikmati dari balik jendela gedung kantor, meski sesungguhnya tak ada yang lebih saya inginkan selain mengkombinasikan pemandangan senja dengan secangkir teh hangat, pisang goreng dan mungkin teman bicara sembari duduk di beranda. Pesta sensori yang sempurna. Namun sudah […]
nyak babe paling pintar sedunia
Lebaran ini, nyak babe lagi mood nostalgia. Sudah dua hari mereka terus menerus berbagi kisah-kisah masa muda. Dipicu juga dengan tamu-tamu teman masa lalu yang datang bersilaturahmi, yang berbagi versi mereka tentang nyak babe saya. Hari ini adalah salah satu hari langka dimana kami berempat punya waktu banyak untuk bercengkerama dengan akur dan hangat. Biasanya […]
Quote of the day : Life is really simple, but we insist on making it complicated -confucius …Agak menampar, sebenarnya. Bersama beberapa orang perempuan sok rumit, belakangan ini sedang sering membahas seputar pernikahan dan hidup. Dikupas-kupas tapi tidak kunjung tuntas, tentang konsep pernikahan ideal (bukan seremoninya ya, tapi sinergi, kemitraan dan pembagian peran dalam pernikahan), […]
Abis baca-baca lagi tulisan neng petitepoppies yang ini, dan jadi terpikirkan beberapa hal. Saya termasuk kategori manusia hopeless romantics akut, yang setiap pasca nonton film-film rom-com bisa mendadak dangdut terjebak dalam mood melankolis keparat. Meskipun suka sok preman dan sok superwoman, diam-diam berharap ada manusia yang menyadari bahwa saya cuma butuh dimaklumi. Dan percaya, bahwa […]
tentang sepi
Tahukah, bahwa sendiri tidak selalu sepi, dan sepi tidak selalu sendiri. Beberapa waktu lalu sempat sharing dengan seorang teman yang kisahnya kurang lebih mirip dengan saya. Mendadak sendiri setelah bertahun-tahun terlibat dalam sebuah relationship. Bahwa kami limbung, itu pasti. Sedikit merasa hilang diri, karena bagaimanapun telah banyak proses yang dilalui bersama, sehingga ke’kami’an itu seolah […]
Kemarin saya kembali diingatkan untuk bersyukur… Untuk teman-teman lama yang mampu ‘menampar’ saya dengan kata-katanya, yang setelah lama berselang ternyata masih ‘mengenal’ saya dibalik fasade. Untuk teman-teman yang senantiasa ada dan bersedia mendengar, tanpa menilai atau menggurui. Untuk teman di pucuk hari yang telah bersedia sedikit berbagi… Untuk diri yang perlahan mulai akrab dengan sendiri. […]
Syukur(in)
Bulan puasa katanya momentum kita untuk berempati sama sesama, terutama mereka yang kurang beruntung. Setiap hari laper-laperan, haus-hausan, lemes tapi tetap harus beraktivitas, tetap harus sabar. Padahal jelas-jelas yang namanya manusia kalau kebutuhan pokok gak terpenuhi jadi ekstra uring-uringan. Kesentil dikit mau ngamuk, kesenggol dikit mau bacok. Ideal banget dunia kaya gitu, yang semua orang […]
aku suka suara daun kering di bawah sepatuku, gemerisik sayup yang goda telinga aku suka suara kerupuk yang baru dimandikan kuah, perkusi tanpa nada yang mampu bangkitkan rasa aku suka rasa cokelat pahit, sebuah paradoks mini ketika manis menjadi subyektif aku suka rasa es krim di lidahku, kejutan yang mengajak aku tersenyum aku suka bau […]