Halo Jakarta, dirgahayu! Puluhan tahun di pangkuanmu dan aku masih belum merasa ini tempatku. Sesak. Seperti pelukan ibu yang tak peduli apa mauku. Siangmu bising dan sibuk, terlalu ramai orang berlalu Malammu mencekam, penuh bisik dan mencekam dadaku Untuk tahun ke-494 dan seterusnya bagimu, kuharap kau mampu menjadi rumah sesungguhnya bagi wargamu
Category: My Words
aksaraku menari
hmmm akhirnya bikin satu blog khusus untuk menampung puisi-puisi saya 🙂 Rumah baru untuk Jendral Andied dan 26 prajuritnya… Apa bedanya dengan blog ini? hmm… seperti judulnya, NONSENSE and a cup of cake, memang blog ini lebih dimaksudkan untuk menjadi sarana katarsis semata, ketika mungkin membutuhkan media untuk mencurahkan apa yang ada di hati dan […]
“Rasa hampir tak bernyawa. Permisi pergi bersama senja. Lalu tersisa kepompong2 kaca, siap terjun bebas dan pecah bersama asa.”
Apalagi yang kupunya selain kata, Sarana tunggal mencapai makna? Tapi terkadang tak cukup aksara mencakup, menerjemahkan; rasa… 26 prajurit tanpa daya, terpaku Seketika bisu saat asa membeku Perahu ini sekaligus belenggu Bungkam anganku dan tumpul jiwaku Semakin tipis sabarku di sandiwara akbar ini. Aku ini mengejar mimpi, bukan pundi-pundi. Sudah saatnya berhenti sembunyi, tegakkan kepala […]
Old Friends and New Beginnings
Sepuluh ribu kunang-kunang terbang di gelap malam Perkenalkan, kelam : ini cahaya …Inikah bingkisan dari mentari untuk kawan yang lama tak sua? Satu satu kunang-kunang menari bersama kelam Sebelum cahaya kadaluwarsa, meredup lalu padam …Inikah kenangan dari semesta untuk diri yang lama tak pendar? -13 Oktober 2009
Lebaran Datang :)
Khilaf selalu ada, karena manusia tak sempurna. Namun semoga Maaf yang juara atas ego kita. Sebulan berlatih empati dan menahan nafsu diri, bukan hanya untuk setahun sekali. Semoga semangat Ramadhan terus mendorong kita untuk menang atas diri sendiri Dan semoga suatu hari nanti saya bisa menemukan makna lebaran seutuhnya 🙂
Terkadang dalam hidup kita tidak bisa selalu menang. Di saat-saat tak terduga, keadaaan menampar kita keras-keras hingga jatuh tersuruk. Mungkin justru saat-saat seperti inilah manusia sebenarnya beruntung. Kita kembali diingatkan dan diberikan kesempatan untuk menyadari betapa kita ini hanya setitik kecil dari sebuah rancangan besar bernama semesta. Di tengah carut marut hari-hari kita, seringkali sangat […]
ternyata rasa terkadang memilih datang berjingkat tak seperti diharapkan… kukira selalu datang bersama kembang-api meledak warnai langit hitam semarak dengan lukisan sesaat untuk lalu meredup larut dalam pekat
calling all letters of the alphabet
dulu pernah ada masa gue bersahabat erat dengan 26 prajurit gagah berani. tanpa kenal lelah dan tanpa ego, bahu membahu mereka senantiasa. entah bagaimana mereka selalu siap melaksanakan misi apapun yang gue letakkan di pundak mereka. mulai dari upaya diplomasi, agresi militer bahkan sampai yang sekedar katarsis belaka. dengan patuh mereka membentuk formasi, mengkristalisasi apa […]
meminjam sebuah judul film untuk posting kali ini, perbincangan hari ini dengan seorang kawan lama menggelitik unsur berwarna abu-abu di kepala gue, tentang sebuah kontemplasi masa lalu, yang ternyata semakin mengkristal saat ini : aku rindu dunia, katanya ia bicara sambil berbaring telentang tangan terlipat alasi kepalanya dan matanya penuh cerminan bintang malam itu aku […]