Tak terasa nyaris 2 minggu sejak Opa pergi. Kamis lalu, 18 Oktober 2012, beliau meninggal dunia.
Semua terjadi begitu cepat, dengan cara yang begitu tak terduga. Alhamdulillah, saya masih sempat menyusul ke rumah sakit sebelum beliau menghembuskan nafas terakhir, meskipun saat itu beliau sudah dalam kondisi tidak sadar. Alhamdulillah, saat terakhir kali beliau menelepon saya untuk meminta sesuatu masih sempat saya penuhi. Saya tahu bakti saya masih jauh dari cukup, namun semoga apa yang selama ini sudah dilakukan masih mampu memberi sedikit senyum bagi beliau.
Opa selalu membuat saya teringat hangatnya sebuah keluarga. Beliau akan begitu riang jika semua anak menantu dan cucunya berkumpul bersama. Kesan hangat yang sama terasa di hari pemakamannya, ketika keluarga yang berkumpul tidak lagi banyak menangis, melainkan lebih banyak berbagi kenangan tentang Opa.
Nyaris 2 minggu sejak Opa pergi, rasanya masih sulit dipercaya. Saya rindu candanya. Saya rindu obrolannya yang tiada henti. Saya rindu semua kebiasaan kecilnya.
Selamat Jalan Opa. Peluk cium dari sini.