Rasa tak pernah salah, maka ia tak perlu dibela.
Hanya saja terkadang logika perlu berjuang lebih keras ketika konteks tak mampu menangkan rasa.
Hidup adalah selalu belajar, dan selalu memperbaiki atau mereka ulang diri. Dalam sekolah tanpa kurikulum bernama hidup, jelas pelajaran terbaik adalah pengalaman. Maka ketika keseharian sudah berubah menjadi sebuah program autopilot, saatnya untuk berhenti sejenak. Tekan tombol pause dan biarkan diri sepenuhnya mengindera. Mencerna setiap stimuli. Merasa.
Opsi untuk lari selalu menggoda, karena semuanya seolah mudah. Namun semudah itukah menekan tombol restart lalu memulai kembali semuanya dari kosong? Kita bukan lagi – dan tak akan bisa kembali menjadi – tabula rasa. Semua fragmen diri adalah fragmen kita yang lama, terasah oleh hari-hari yang telah dilalui.
Rasa memang tak perlu dibela. Namun ada masa dimana logika perlu jadi juara.
Sekarang. Berhenti jadi anak manja.