Categories
Indonesia Music & Lyrics Nonsense

Samar-Samar Menari Saman

Salah satu penyesalan terbesar masa kecil saya adalah bahwa saya nggak pernah belajar tari daerah khas Indonesia. Ya abis gimana, dari jaman hamil saya si mama aja hobinya nonton film Flashdance, dan dari kecil pun dijejelin segala macam VHS BETAMAX & LaserDisc tari-tarian ballet, jazz, modern dance endebray. Ditambah lagi waktu itu nggak trendy kalo nggak  les ballet di sebuah sekolah ballet ternama.

Waktu berlalu, dan tentunya saya TIDAK menjadi seorang penari. Ballet yang butuh teknik tinggi dan latihan disiplin terasa kurang menarik pada akhirnya.

Dan sekarang, di masa dimana tari India sudah masuk salah satu kategori yang dinanti-nanti dalam So You Think You Can Dance, serta ketika berbagai aspek budaya Indonesia terbengkalai di negeri sendiri dan rawan dicaplok negara lain *uhuk* … rasanya menyesal setengah mati nggak pernah sedikit pun mengakrabkan diri pada budaya Indonesia selain sebatas sebagai penikmat.

Jadi ketika ada kesempatan berkontribusi menari Saman di acara ulangtahun ke 99 induk perusahaan, tentu saya sambut baik dongs. Saya tahu ini sih nggak ada apa-apanya dibanding para penari Saman beneran yang super kompak dan kayaknya punya built in metronome didalam jam tubuhnya, tapi ya saya anggap saja ini upaya kami mengapresiasi budaya sendiri.

 

By and.i.try

corporate slave by day. poet by night. rock chick by default.
eats cupcakes with a sip of nonsense.

One reply on “Samar-Samar Menari Saman”

Wooow ternyata kita senasib, sama-sama terpaksa nari demi kantor juga.
Gw menyesali kenapa dulu waktu kecil gak les tari apaan kek gitu, gara-gara candy-candy gw jadi sok tomboy gak jelas. Nyesel gw dulu ngidolain candy dan bukan Mari Chan yang lemah gemulai itu.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s