Layaknya budak korporasi pada umumnya, long weekend adalah kata-kata yang sungguh dinanti. Buat pasangan calon manten ini, liburan bukanlah waktunya hura-hura, melainkan justru perjalanan huru-hara berburu lokasi menikah.
Setelah berbagai gedung di sekujur ibukota kami saring dengan kriteria-kriteria serumit UMPTN, akhirnya disusunlah rencana perjalanan survey hari ini :
1. La Seine Function Hall – Cyber 2 Building
I instantly fell in love with this venue. Cantiiiiiiiik! Tiga dari empat dindingnya adalah full kaca. Nggak ramah lingkungan sih, tapi jadi banyak cahaya alami. Kebayang bikin event siang-siang di sini pasti bagus banget.
- Lokasi? Check! Dia bertengger manis di sisi kiri Jalan Rasuna Said
- Akses? Check! Meskipun nyangsang di penghujung Casablanca, tapi akses keluar masuknya adalah dari Rasuna Said & Jalan Denpasar. So, bebas dari neraka casablanca
- Parkir? Check! Karena gedung kantor, jadi kapasitas parkirnya cukup mumpuni
- Akses ke ruangan? Check! Gedung ini punya total 12 lift yang bisa menjangkau lantai 17 tempat wedding hall nya berada
- Harga? … mmm…. ya ini dia masalahnya hohoho…
Catering rekanan venue ini sangat terbatas, dan harganya di atas target kami (Christ Iwan, Bali Indah, Tomodachi, Evie Seruni). Ditambah lagi paketannya cuma accomodate sampai 400 tamu, sedangkan tamu gw lebih dari itu. Meskipun nggak jauh bedanya tapi kan tetap aja artinya ada extra cost lagi di luar paket yang harganya sudah bikin melotots itchuh.



2. Ruang Rimbawan II – Manggala Wanabhakti
Sesuai posting waktu itu, gedung ini sebenernya yang pertama kali kita booking. Waktu itu dengan asumsi bahwa resepsi akan diadakan hari Jumat. Setelah sport jantung akibat La Seine, Manggala ini nampaknya udah langsung naik jadi kandidat favorit. Tapi kan ya tetep kudu dipandang-pandang yak, karena selama ini gw lebih familiar sama auditoriumnya, sedangkan si Rimbawan II ini sejujurnya…saya nggak tahu yang sebelah mana ahahaha.
- Lokasi? Check!
- Akses? Check!
- Parkir? Check! Mau godzilla berapa biji juga sanggup diparkirin dimari.
- Akses ke ruangan? Check! Dia punya akses yang beda dari akses yang ke auditorium. Mungkin perlu jadi catatan juga untuk signage supaya tamunya nggak malah nyasar ke auditorium.
- Harga? Check! Setelah liat harga La Seine, IDR 6.000.000,- terlihat begitu bersahabat di mata dompet saya
- Additional point : sewa sudah termasuk area outdoor antara Rimbawan I dan II, jadi cukup mengakomodasi cita-cita semenjak lama untuk punya wedding outdoor
3. Pendopo Kemang
Nah ini nih, venue dedemenan aye punya laki. Dan memang ciamik sih. Napsir pun.
- Lokasi? Bolehlah. Kenapa cuma bolehlah? Karena biasanya orang otomatis malas kalau dengar kawinan di Kemang, machichanya edyan.
- Akses? Check! Bisa liwat jalan Benda, Kemang Raya ataupun Kemang Selatan.
- Parkir? Nah ini, ini dia masalahnya. Layaknya lokasi apapun di Kemang, kendalanya pasti parkir. Nggak semua orang rela mobilnya di valet. Pun, lorong menuju lokasi rasanya cuma muat satu mobil. Kebayang tamunya males bener pasti susah-susah masupin mobil liwat lorong, cuma buat dikeluarin lagi tu mobil sama petugas valet.
- Akses ke ruangan? Lihat poin di atas
- Harga? Yaa masih masuk lah.



Kece kan? Iya ih kece deh. Tapi sayang seribu sayang, foto-foto di atas tetap tak kuasa melelehkan es di hati mamanda. Pasalnya akses masuk ke dalam harus melalui lorong yang kira-kira cuma muat satu setengah mobil. Lorong inilah yang menjadi dealbreaker.
Saya sih sempat menyampaikan ide brilian untuk valetnya di ujung jalan aja dan tamunya masuk ke dalam naik becak, tapi langsung dipelototin si mama dengan wajah EMANG LO KIRA NYEWA & DATENGIN BECAK KESINI NGABISIN DUIT BERAPE, OTOOOONG? Bener juga sih Ma… kirain kita bisa angkut becak dari Teluk Jakarta ajah… *tertunduk malu

Maka, sampai nanti Pendopo Kemang …hiks… kalau berjodoh kita akan bertemu kembalih…
4. Arion Swiss Belhotel – Kemang
Perhentian yang satu ini sebenarnya nggak direncanakan, cuma ya karena kebetulan lewat sekalian aja lah kami sambangi. Kakak salah satu teman juga pernah mengadakan resepsi pernikahan di sini, jadi ya harusnya potensial dong ya.
- Lokasi? Bolehlah. Alasannya kurleb sama dengan Pendopo Kemang di atas
- Akses? Cuma bisa lewat Kemang Raya, macets.
- Parkir? Terbatas, area parkirnya ga sampe 20 mobil kayaknya, sisanya valet. So poin pertimbangan lihat Pendopo Kemang di atas juga
- Akses ke ruangan? Karena hotel, jadi terpaksa melewati reception area hotel. Me no likey.
- Harga? Mmm karena kondisi di atas nggak terlalu lolos kriteria, so akhirnya harga sudah bukan faktor penting lagi.


Maka demikianlah sodara-sodari sekalian perburuan hari ini. Ihiks, meski belum membuahkan hasil namun kami belum patah semangat. Doakan perjuangan kami barokah. AMIN!