Ketika baca posting sebelumnya, baru sadar bahwa awalnya berniat cerita tentang apa yang terjadi ketika si abang minta izin sama nyakbabe…
Satu catatan penting buat gw adalah “mulutmu harimaumu”.
Always, always watch what you say. Because with a quirky family like mine, ANYTHING can happen.
Semua berawal baik-baik ajah. Setelah si mama dan papa kegirangan sendiri seperti digambarkan di episode sebelumnya, maka ditentukanlah sebuah hari dimana si abang mau minta izin ngawinin anak mereka.
Lalu di hari itu semua ceria-ceria penuh antisipasi gimana gitu, dan karena Mbok Sum menjajah dapur demi mempersiapkan aneka hidangan padang sekelas Sederhana, maka kami terpaksa ngungsi cari sarapan di luar rumah. Pilihan jatuh pada sebuah waralaba pizza yang H*T (yeee ga sebut merek yee kan maksudnya ngeHITzzz), dimana gerai itu sekarang lagi ikut tren fast-food-buka-lapak-sarapan. Ih, pada gak kasian apa sama tukang lontong sayur?
Bagi mbak-mbak dan mas-mas pembaca yang seringkali menyambangi resto hits ini tentu tau juga aneka ritual dan salam genggeus unik yang sering mereka gunakan. Menurut gw karyawan restoran ini pasti semuanya punya kecerdasan emosional tinggi, terbukti dari kemampuan mereka untuk menunjukkan unconditional love pada setiap pengunjung. Apapun pilihan menu anda, karyawan disini semuanya menunjukkan approval tingkat tinggi sambil nyengir kuda dan kasi jempol sedeket mungkin sama muka anda seraya berkata :
PILIHAN YANG TEPAT SEKALI KAKAK…
Keluarga gw paling nggak tahan dan selalu ngikik-ngikik setiap kali ada jempol melambai di depan muka salah satu dari kita. Hari ini pun tak terkecuali. Sampai akhirnya gw kepikiran :
Gw : Kalau lagi rapat direksinya restoran ini, terus ada yang propose ide, mungkin approvalnya cukup sambil bilang “pilihan yang tepat sekali” gitu kali ya?
Adek gw yang lucu tapi seringkali gak tepat timingnya : Kalo anak direksinya ada yang dilamar kali jawabnya juga gitu ya?
Bapak gw : Nanti papa gitu ah pas er minta izin nikahin kamu mbak…
…
…
…
TOLONG
AKU
TUHAN
…
AKU
TUHAN
…
seandainya ada tombol ctrl+z untuk menghapus semua percakapan barusan.
Siangnya si abang dateng, gw udah harap-harap cemas si Papa bakal lupa rencana busuknya itu. Tapi apaaaa yang terjadi apaaaaaaa…..
Er sih memulai dengan menjabarkan maksud dan tujuan, tak lupa landasan teorinya (yeeee emangnya karya tulis?!?). Gw terkagum-kagum sih karena mendadak dia terlihat begitu dewasa. Bahasanya diplomatis tapi lugas dan santun… Ah ini dia laki-laki yang akan menjadi nahkoda bahtera rumah tangga gw (-______-‘) *selipkan musik dangdut mendayu di sini.Di titik ini gw separuh lupa dia ngomong apa aja, karena lagi asyik bengong-bengong bego membayangkan masa depan. Yang terakhir gw denger sayup-sayup adalah ketika suasana hening dan bapak gw yang kece itu berkata
Pilihan yang bijak sekali.
SAMBIL KASI JEMPOL
Hadeh batal dikawinin dah gw kali yak.
Untungnya nggak, saya tetep mau dinikahin (alhamdulillah). Dan si babe dari *tukang pizza mode : on* beralih ke *preman sangar mode : on* saat bilang : “Macem-macem awas ya” Masih pula dilanjutkan dengan *urang awak mode : on* sambil kasih petuah-petuah dalam bahasa Padang.
Di titik sini lah gw mendadak mellow, karena setelah menginterogasi Er untuk translate petuah babe, isinya adalah tips & trik untuk Er menghadapi gw yang bisa dibilang ‘perempuan sulit’. Awww it turns out my dad knows me so well :’) and it’s so cute that he was as nervous as Er was -hence the jempol shehanigans. And it’s even cuter that Er can handle our quirky family humor. Semoga ini artinya kita akan memproduksi mini versions of us yang bukan cuma lucu tampangnya tapi juga lucu bcandanya (AMIN!)
Sesuai moto kami “perut kenyang, hati senang”, hari ini ditutup dengan bersama-sama membumihanguskan menyantap bofet padang ala Sum.
Dan sepasang muda-mudi semakin menyadari telah membuat pilihan yang bijak sekali : memilih satu sama lain. Ya kan Er? 🙂
Dan sepasang muda-mudi semakin menyadari telah membuat pilihan yang bijak sekali : memilih satu sama lain. Ya kan Er? 🙂
One reply on “Pilihan Yang Sangat Bijak”
Huaaaaa.. Ini lebih kocak lagi! Ikut berbahagia, Ndit!