Minggu ini banyak sekali yang terjadi. Mulai dari yang menyenangkan sampai yang yah…gitu deh. Tapi gue baru menyadari betapa beberapa bulan belakangan ini gue menjadi lebih sering bersyukur, atau tepatnya mengapresiasi berbagai hal dan kejadian dalam hidup gue.
Dan inilah, beberapa hal yang cukup menyentuh hati gue :
- Gue diberikan kesempatan belajar di divisi baru, dengan rekan-rekan baru yang (sejauh ini) sangat ramah, baik dan helpful. Dan atasan yang membimbing dan mengayomi. Really. She’s a dream come true.
- Gue mulai ‘belajar’ hidup mandiri lagi, kost di kota ajaib bernama Karawaci. Dan alhamdulillah banget kali ini gue langsung merasa nyaman dan ‘di rumah’. Seumur-umur baru kali ini gue bisa tidur cepet, dengan lampu dan TV mati, di kost.
- Tentunya nomor 2 tadi nggak mungkin terjadi tanpa teman-teman kantor yang ikut kost bareng gue. Yang (sejauh ini) mengisi hari-hari gue menjadi nggak sepi lagi.
- Dipertemukan dengan seorang teman yang benar-benar ‘lempeng’. Dalam artian, teman gue ini dulunya partner gue di divisi yang lama, dan kita dekat banget. Setelah gue pindah ke divisi baru, dan boss lama gue (yaitu boss si teman ini) ‘berperang’ dengan boss baru gue, dia tetap bisa netral-netral aja berteman dengan gue. Intinya gue senang karena dengan melihat teman gue, gue jadi bisa percaya bahwa tidak semua hal di dunia adalah politis. Bahwa masih ada relasi antar manusia yang tulus dan nggak oportunis.
- Gue memperoleh bocoran bahwa tampaknya kinerja gue tahun lalu tidak akan diapresiasi sebagaimana mestinya. Dan lucunya, gue sudah siap menghadapi ini, karena gue memang sudah menebak tipikal boss lama gue dan reaksinya dia terhadap keinginan gue untuk mutasi ke divisi lain. Jadi sebenarnya gue bersyukur, bahwa gue bisa ingat apa yang penting buat gue, dan apa yang nggak. Biarlah tahun lalu gue mendapat apresiasi lebih kecil dari seharusnya, yang penting tahun ini gue mendapat kesempatan baru untuk belajar, bekerja, dan pastinya dinilai secara lebih adil. Yang penting tahun ini kesempatan gue untuk berkembang dan mengaktualisasikan diri lebih baik daripada sebelumnya. Yang penting gue bisa pulang kantor dengan tenang dan nggak merasa melakukan sesuatu yang ‘salah’. Dan gue nggak mau ngotor-ngotorin hati gue dengan iri sama rekan lama gue yang memperoleh apresiasi lebih baik, karena itu rezeki dia kok, dan menurut gue dia pantas memperoleh itu.
Dan…boleh dong gue sedikit bangga bahwa…eh kok bisa ya gue mikir gitu. Biasanya gue kan misuhmisuh sendiri, ngomelngomel, gak bisa tidur berhari-hari karena kepikiran hal kayak gitu.
Hehehe…
Semoga ini bukan fase ya, tapi perubahan yang permanen ke arah lebih baik. Lebih mencintai hidup dan semua momen kecil di dalamnya. Dan bersyukur untuk setiap hela nafas 🙂
Amin.
2 replies on “sedikit pencerahan”
inikah sedikit jawaban atas pertanda mimpimu, itu?
wow.. emang kayaknya kitanya harus berpikiran baik (baca : positif) dulu ya bo, baru yang baik-baik berikutnya akan menghampiri kita.
Wishing you a greater journey there, ndied 🙂
Yes in, dreams really do come true 🙂 Gue percaya niat baik akan membawa hasil baik, meskipun untuk waktu realisasinya terserah sama semesta yah. Thank you ya jeng. Dan semoga perjalananmu juga semakin seru.