Perlu dilakukan sesuatu tentang lalu lintas di Jakarta.
Sekarang ini yang namanya motor sudah terlalu merajalela. Bukan masalah sebenarnya, jika saja pengendaranya tahu tata cara berkendara yang baik dan benar. Tapi kenyataannya banyak juga yang cuma modal nekat dan slanang-slonong seenaknya.
Seandainya saja transportasi umum di Jakarta lebih aman, nyaman, tentram, dengan jalur operasi yang bersahabat dengan kebutuhan warga Jakarta serta jadwal yang bisa diandalkan.
Ah tapi hal ini sudah terlalu lama jadi wacana. Banyak upaya mengatasinya, tapi tanpa komitmen sepenuh hati.
Sampai saat ini baru busway dan beberapa shuttle ke kota-kota satelit saja yang masuk shortlist kendaraan ramah untuk saya. Sebagai orang yang cukup sering pulang diatas jam 7 malam dengan tentengan tas + dokumen + laptop, rasanya terlalu banyak upaya yang perlu dikeluarkan untuk pulang dengan selamat kalau harus berkali-kali ganti angkutan.
Terkadang barang bawaan saya bisa makan tempat buat 1 orang dalam angkot. Akhirnya malah tatapan menghardik yang saya dapat.
Pada akhirnya buat sebagian besar kaum pekerja taksi memang jadi alternatif utama. Tapi harganya… Sungguh menguras kantong.
Tidak heran kalau banyak yang memilih untuk memiliki kendaraan sendiri. Jadwal fleksibel, keamanan dan kenyamanan bisa diatur. Tapi lihatlah setiap sudut kota Jakarta di pagi hari dan sore hari. Sudah terlalu padat dan penuh hingga jalanan seperti mau meledak.
Perlu dilakukan sesuatu tentang lalu lintas di Jakarta… Tapi siapa yang mau melakukan sesuatu?